Sejarah Penamaan Surah al-Baqarah
surah yang mulia ini dinamakan dengan nama
“surah al-Baqarah” adalah untuk mengingatkan terhadap suatu mukjizat agung yang
muncul pada zaman Nabi Musa as, ketika itu ada seorang dari Bani israil yang
terbunuh, dan tidak diketahui siapa pembunuhnya, kemudian untuk menyingkap
peristiwa itu, Bani Israil datang kepada Nabi Musa dan menceritakan peristiwa
tersebut, mereka berharap bahwa Nabi Musa mengetahui siapa pembunuh itu, maka
kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa agar memerintahkan Bani Israil untuk
menyembelih sapi, dan kemudian memukulkan sebagian anggota tubuh sapi tersebut
kepada si mayyit, maka hiduplah mayyit tersebut dengan izin Allah dan dia
menceritakan kepada mereka siapa sebenarnya orang yang telah membunuhnya. Hal
ini menjadi bukti yang tidak terbantahkan atas kekuasaan Allah untuk
membangkitkan kembali semua makhluk setelah kematian. [1]
Tentang siapa sebenarnya orang yang
dibunuh dan siapa pembunuhnya tersebut dikisahkan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir, bahwa Ubaidah Assalmani
berkata: ada seorang kaya dari bani Israil ia tidak mempunyai anak, hanya
seorang keponakan yang hidup bersamanya, dan kelak akan menjadi pewarisnya,
(dalam riwayat lain disebutkan bahwa orang kaya tersebut mempunyai seorang anak
perempuan yang ingin dinikahi oleh si keponakan tersebut, tapi si orang kaya
itu menolak untuk menikahkan anak perempuannya dengan keponakannya tersebut,
maka marahlah si keponakan itu).[2]
Maka kemudian dibunuhlah orang kaya itu
oleh keponakannya sendiri dengan harapan mendapatkan harta warisan dan menikahi
putrinya, setelah dibunuh kemudian saat malam mayatnya dia taruh di depan pintu
rumah orang, dan pada pagi harinya dia menuduh orang tersebut sebagai pembunuh
pamannya, hingga hampir terjadi perang antar suku, kemudian datanglah seorang
bijak yang mengatakan: kenapa kalian berperang sedangkan di sini ada rasul
Allah, maka mereka mengadukan hal tersebut kepada Musa, kemudian Allah
mewahyukan kepada Musa agar mereka menyembelih sapi.[3]
Sebenarnya sapi yang bagaimanapun tidak
masalah, tetapi mereka mempersulit diri mereka dengan bertanya saapi yang
bagaimana, ahirnya Allah memberatkan mereka sampai pada sapi yang
diperintahkan, dan sapi tersebut adalah milik satu-satunya dari seseorang,
ketika ditanya si pemilik sapi tersebut menjawab bahwa ia tidak akan menjualnya
kecuali dengan emas seberat sapi tersebut, maka mereka terpaksa membelinya.
Setelah sapi tersebut disembelih dan anggota tubuhnya dipukulkan pada si mayyit
maka bangkitlah si mayyit tersebut, ketika ditanya siapa yang telah membunuhmu,
mayyit tersebut menunjuk kepada keponakannya, setelah itu mayyit tersebut mati
kembali, dan sejak peristiwa itu maka disyariatkan bahwa seorang pembunuh tidak
berhak atas warisan dari orang yang dibunuhnya.[4]
0 Response to "Sejarah Penamaan Surah al-Baqarah"
Post a Comment