DALAM PENGAJARAN
Kata penelitian terdiri atas kata dasar teliti
dan konfiks pe-an. Konfiks pe-an dalam kata tersebut bermakna
proses. Kata teliti pada kata penelitian jika kita telaah lebih dalam dengan
rasa bahasa, memiliki makna yang lebih dinamis dibanding kata teliti pada kata
ketelitian. Sebagai akibat penggunaan konfiks pe-an, kata teliti pada kata
penelitian sejajar dengan makna kegiatan meneliti, maknanya terasa lebih
ditekankan pada suatu proses kegiatan mencari, menemukan dan menelaah. Berbeda
jika kata teliti itu diberi afiks ke-an menjadi kata ketelitian, maknanya akan
terasa lebih menekankan pada makna hal dan hasil.
Mengajar
selain sebagai suatu aktivitas atau upaya, juga merupakan suatu area of
study. Sebagai suatu aktivitas/upaya tentunya di dalamnya terdapat rencana,
strategi, pendekatan, model, dan metode dan unsur-unsur lainnya untuk mencapai
tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Sebagai area of study, mengajar (teaching)
memiliki landasan filsafat, teori, objek, ruang lingkup, dan metode penelitian
dan pengembangannya. Kedua konsep tentang mengajar, baik sebagai upaya maupun
sebagai area of study, keduanya memiliki hubungan yang erat antara yang
satu dengan yang lainnya. Konsep “mengajar” sebagai upaya/aktivitas merupakan
produk atau hasil dari kerja teori-teori mengajar itu sendiri, demikian juga
bahwa konsep mengajar sebagai area of study bekerja dalam rangka menghasilkan (produce)
sesuatu untuk meningkatkan atau mengembangkan (improvement) pengajaran
itu sendiri.
Dalam
konteks tersebut dalam dalam upaya pengembangan konsep teaching tersebut
diperlukan adanya suatu penelitian (research). Penelitian diperlukan selain sebagai upaya
pemecahan terhadap suatu masalah, juga diperlukan sebagai upaya pengembangan
sesuatu, yakni teori dan upaya mengajar tersebut. Sebagaimana yang dinyatakan
oleh Suparlan (1997) Penelitian (research) adalah cara yang dilakukan
oleh seorang peneliti untuk memperoleh penjelasan mengenai suatu masalah dengan
menggunakan metode atau teori ilmiah. Penelitian mesti dapat menghasilkan ilmu
pengetahuan.
Namun
demikian untuk bisa menerapkan suatu penelitian terhadap objek tertentu, perlu
terlebih dahulu dikaji kedudukan atau posisi kedua konsep tersebut, adalah
landasan filsafatnya. Filsafat ialah suatu sistem pemikiranyang terbentu dari
suatu pencarian pengetahuan tentang watak dan kemaujudan (existence) (Hornby, dkk., 1974).
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sistem keyakinan umum yang terbentuk dari
kajian dan pengetahuan tentang asas-asas yang menimbulkan, mengendalikan atau
menjelaskan fakta dan kejadian (Anon, 1956). Jadi, filsafat penelitian dapat
diartikan sebagai suau sistem pemikiran yang dapat mengarahkan penelitian
menuju ke perolehan makna tentang soal yang dikaji.
Pengertian Penelitian menurut Kerlinger (1986) adalah proses penemuan yang
mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada
teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian
sengaja ditekankan oleh kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda
dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang
menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita
atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi
karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu
karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara
intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya.
Dalam
konteks konsep “mengajar” , penelitian (research) secara teoritis dapat
diharapakan mengembangkan atau menghasilkan product khususnya knowledge
baru tentang mengajar, ataupun secara praktis bagimana kemudian knowledge tersebut
dapat diaplikasikan. Sementara itu kajian filsafat penelitian diharapkan dapat
memberikan posisi yang jelas, khususnya bagi peneliti tentang bagaimana kita
memandang dan memperlakukan suatu obyek (realitas) tertentu dalam penelitian.
Keberhasilan pengajaran tidak dapat dilepaskan dari
unsur manusia yang menggeluti pengajaran. Pengajaran sebagai suatu konsep perlu
dipahami esensinya agar tidak terjadi dalam kerutinan, dalam kebekuan, tanpa
menghiraukan dan memperhatikan pertumbuhan, perkembangan, maupun perubahan yang
begitu cepat. Justru itu diperlukan adanya suatu analisis secara mendalam
sehingga mampu memberikan, menyajikan suatu hasil yang betul-betul signifikan
bagi kehidupan manusia didik sebagai sumber daya manusia sekaligus sebagai modal
dasar pembangunan di sektor pendidikan pada masa kini maupun dimasa mendatang. Pembahasan
ini sebagai bahan bekal , sebagai rangsanan dan acuan pada para wisuda wan
dalam memahami pengajaran yang sebenarnya dilihat dari sudut pandang filsafat
penelitian, filsafat ilmu sosial dan dari sudut pandang teori moral.
Pendidikan
pada hakikatnya adalah membantu peserta didik untuk menjadi generasi yang
utuh,yang pandai dalam bidang pengetahuan,bermoral,berbudi luhur,peka terhadap
orang lain,beriman dan lainnya.Pendidikan juga membawa misi untuk melibatkan
peserta didik pada persoalan-persoalan konkrit yang dihadapi dalam
masyarakat.Rasanya sudah sangat sering kita dengarkan ketidakpuasan masyarakat
terhadap kinerja pendidikannasional.Kata-kata ekstrem
pun sering terluapkan,konon pendidikan nasional telah gagal menjalankan misinya
untuk membentuk manusia-manusia yang cakap dan berkepribadian serta membangun
bangsa yang berkarakter.
untuk kelanjutan pembahasan makalah ini, silahkan baca di: KONSEP DAN TEORI MENGAJAR
0 Response to "FILSAFAT PENELITIAN DALAM PENGAJARAN (makalah lengkap)"
Post a Comment