Hambatan dalam
Melakukan Inovasi Kurikulum
tulisan ini membahas tentang hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melakukan inovasi kurikulum.
Suatu pembaruan atau inovasi sering tidak berhasil
dengan optimal. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai hambatan yang muncul
seperti hambatan geografis, hambatan ekonomi yang tidak memadai, hambatan
social cultural dan lain sebagainya. Berbagai hambatan tersebut tentu saja
dapat memengaruhi keberhasilan suatu inovasi.
Selain hal-hal di atas, setidaknya ada 6
faktor utama yang dapat menghambat suatu inovasi. Ke-enam faktor tersebut
dijelaskan dibawah ini.
1.
Estimasi yang
tidak tepat
Sering terjadi kegagalan suatu inovasi
disebabkan kurang matangnya perkiraan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan
muncul.
Factor estimasi atau perencanaan dalam inovasi
merupakan salah satu factor yang sangat berpengaruh terhadap keberhadilan
inovasi. Hambatan yang disebabkan kurang teptnya estimasi ini di antaranya
mencakup kurang adanya pertimbangan implementasi inovasi, kurang adanya
hubungan antarangggota team pelaksana, kurang adanya kesamaan pendapat
tentang tujuan yang ingin dicapai, tidak adanya koordinasi antar petugas yang
terlibat misalnya, dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan yang dianggap
perlu. Disamping itu, dalam proses perencanaan juga mungkin terjadi hambatan
yang muncul dari luar, misalnya adanya tekanan dari pihak tertentu (seperti
pemerintah) utntuk mempercepat hasil inovasi.
Untuk mencegah adanya hambatan di atas, maka
proses menyusun perencanaan inovasi perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh
dengan melibatkan koordinasi berbagai pihak yang dirasakan akan berpengaruh.
Pengaturan wewenang dan tugas perlu direncanakan dengan matang sehingga setiap
orang yang terlibat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
2.
Konflik dan
motivasi
Konflik biasa terjadi dalam proses pelaksanaan
inovasi, misalny ada pertentangan antara anggota tim, kurang adanya pengertian
serta adanya pertentangan antara anggota tim inovasi. Pertentangan-pertentangan
seperti itu bukan saja dapat menghambat akan tetapi mungkin dapat merusak
proses inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, para perancang inovasi harus
mengantisipasi adanya pertentangan tersebut. Di samping konflik, factor yang
dapat menghambat bias juga ditambah oleh motivasi, misalnya motivasi yang lemah
dari orang-orang yang terlibat yang justru memegang kunci, adanya pandangan
yang sembit dari beberapa orang yang dianggap penting dalam proyek inovasi,
bantuan-bantuan yang tidak sampai, adanya sikap yang tidak terbuka dari
pemegang jabatan proyek inovasi dan lain sebagainya.
3.
Inovasi tidak
berkembang.
Hambatan lain yang dapat mengganggu
berjalannya inovasi dapat disebabakan kurang berkembannya proses inovasi itu
sendiri. Beberapa factor yang dapat memengaruhi diantaranya, pendapat yang
rendah, factor yang dapat memengaruhi di antaranya, pendapat yang rendah,
factor geografis, seperti tidak memahami kkondisi alam, letak geografis yang
terpencil dan sulit dijangkau oleh alat transformasi sehingga dapat menghambat pengiriman
bahan-bahan financial, kerangnya sarana komuikasi, iklim dan cuaca yang tidak
mendukung dan lain sebagainya.
4.
Masalah
financial
Keberhasilan pencapaian program inovasi sangat
ditentukan oleh dana yang tersidia. Sering terjadi kegagalan inovasi
dikarenakan dana yang tidak memadai. Beberapa factor yang dapat menyebabkan
maslah financial ni di antaranya, bantuan dana yang sangat minim sehingga dapat
mengganggu dalam operasional inovasi, kondisi ekonomi masyarakat secara keseluruhan,
menundaan bantuan dana.[1]
5.
Penolakan dari
kelompok penentu
Ketidakberhasilan inovasi dapat juga
ditentukan oleh khususnya kelompok masyarakat yang menentukan seperti golongan
elite, tokoh masyarakat dalam suatu system social, manakala terjadi penolakan
dari kelompok tersebut terhadap suatu inovasi, maka proses inovasi akan
mengalami ganjalan. Penolakan inovasi
sering ditunjukan oleh kelompok social yang tradisional dan konservatif.
Kelompok social yang demikian, biasanya merasa puas dengan hasil yang telah
diapai, bagaimanapun hasil itu dirasakn sangat minimal. Untuk itulah dalam
upaya keberhasiklan inovasi perlu dilakukan sosialisasi dan koordinasi dengan
berbagai pihak.
6.
Kurang adanya
hubungan social
Factor lainnya yang dapat menghambat proses inovasi adalah kurang
adanya hubungan social yang baik antara berbagai pihak khususnya bantar anggota
team, sehingga terjadi ketidak harmonisan dalam bekerja. Dengan demikian,
adanya hubungan yang baik harus diciptakan dengan melakukan pertukaran pikiran
secara kontinu antara sesama anggota team.[2]
Menurut Wahyudin, setidaknya menyebutkan 3
hambatan utama dalam inovasi kurikulum yaitu:
1.
Mental
block barrier , hambatan
yang ditimbulkan oleh
sikap mental seperti salah
persepsi, takut gagal,
tidak mau ambil resiko, malas, dan
lain sebagainya.
2.
Cultural block, hambatan
budaya yang sudah mengakar dan sulit diubah.
3.
Social block, hambatan
dari faktor sosial seperti ras, agama, primordialisme, status sosial dan
sebagainya.[3]
Dari beberapa hambatan di atas menunjukkan bahwa
inovasi dalam dunia pendidikan tidak selalu berjalan mulus tanpa hambatan,
setiap terjadi pembaharuan maka harus siap dengan segala hambatan yang ada
0 Response to "Hambatan dalam Melakukan Inovasi Kurikulum"
Post a Comment