SERBA SERBI & KEUNIKAN SANTRI SALAF

SERBA SERBI & KEUNIKAN SANTRI SALAF

Assalamu'alaikum......
pernah mondok di pesantren salaf ?
Berbahagialah... !!!"
Karna ada keunikan yang jarang ditemukan kecuali di pesantren salaf
Mau tahu apa saja fakta-fakta menarik seputar santri dan dunia pesantren salaf ?
Berikut adalah 11 ulasan keunikannya
*********
1. Para santri ngetel(masak) sendiri
Masak sendiri merupakan salah satu hal yang mendewasakan dalam dunia pesantren.
Tempo dulu, ketika belum ada kompor, santri masak memakai kayu bakar.Ketika musim hujan tiba, tak jarang banyak hanger atau sandal jepit yang dibakar sebagai ganti kayu bakar
Namun, sekarang jarang santri yang masak sendiri, seiring dengan perkembangan jaman. Jika mencari santri memasak di dapur, silakan cari pondok yang masih salaf.
2. Makan se-lengser bersama
Inilah yang membuat apapun makanannya akan enak terasa. Santri yang memasak, ketika sudah siap saji, makanan ditiriskan di lengser atau daun pisang. Kemudian dimakan secara bersama-sama oleh 5 - 10 orang. Meski nasi dan sayur masih panas, para santri tak peduli untukmelahapnya.
Soal tangan gosong atau lidah terbakar, itu soal nanti. Masalahnya, kalau tidak berani ambil resiko itu, dijamin tidak kenyang karena kalah dengan yang lain.
3. Antri mandi
Pesantren yang jumlah santrinya ribuan, ketika pagi dan sore hari akan ada pemandangan menarik di kamar mandi atau kali (sungai). Satu kamar mandi, bisa antre tiga orang. Jika tak sabar, yang ngantri akan menggedor-gedor pintu.
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya buang hajat dengan pintu digedor-gedor.
Berbeda dengan kamar mandi, kalau mandi di sungai antrinya petelesan celana untuk santri putra. Sungguh menggelikan.
4. Terserang penyakit kulit
Penyakit kulit atau kudis, akrab bagi santri baru.
Hal ini seakan menjadi "ujian" pertama bagi santri; apakah nantinya ia akan betah tinggal di pesantren atau tidak. Saking parahnya, santri yang terkena penyakit ini kadang sampai tak bisa duduk atau sulit jalan. Mau dibawa ke rumah sakit, dokter, tak jua sembuh-sembuh. Hanya waktu yang bisa menyembuhkannya, hingga badan kebal dan penyakit merasa bosan sendiri.Namun, itu dulu. Pesantren sekarang sudah banyak memiliki air bersih dan fasilitas yang memadahi.
5. Tidur di lantai berbantal pakaian kotor
Dulu tak ada ceritanya santri tidur di kasur. Tidurnya cukup merebahkan badan di lantai kamar, depan kamar atau serambi masjid. Untuk bantal, pakaian kotor dikumpulkan lalu dibungkus dengan sarung. Hal itu sudah lebih dari cukup menghilangkan kantuk karena kesibukan ngaji pagi, siang sampai malam.
6. Berebut I.N (jajan)
Sudah menjadi tradisi, ketika ada santri baru atau menerima wesel atau sehabis pulang selalu membawa aneka jajanan. Ketika sisantri datang diantar orang-tua, seluruh anggota kamar akan bersikap dewasa dan melayani tamu dengan penuh penghormatan, seperti anjuran baginda nabi.Namun sejurus kemudian, ketika para tamu orang tua atau wali santri itu pulang, akan segera terjadi kegaduhan: berebut jajanan. Ini suatu tradisi yang lazim terjadi di pesantren-pesantren salaf, meski latar belakang santri adalah seorang yang mampu.
Berebut I.N. atau jajanan ini menjadi suatu hal yang menarik dan menyenangkan.
7. Dikejar setoran
Setoran disini bukanlah setoran yang lazim terjadi antara sopir angkot dengan juragannya, namunsetoran hafalan nadzaman dan syair-syair kitab.
Biasanya, seminggu sekali para santri setoran hafalan tersebut kepada sang ustadz. Jika tidak memenuhi target, si santri akan dita'zir dan lebih ekstrem lagi tak bisa naik kelas.
8. Mayoran (masak2 bersama )
Istilah mayoran dewasa ini jarang terdengar. Ini adalah manifestasi kekompakan atau rasa syukur santri setelah mengkhatamkan kitab. Biasanya, ada pengurus kelas yang menariki iuran lalu dibelikan daging.
Daging, merupakan barang mewah bagi santri yang dengan kultur pesantren salaf rata-rata menyuruh untuk hidup senderhana, riyadlah dan tirakat.
Namun, sepertinya tradisi mayoran ini sekarang lekang oleh waktu karena makanan mewah sudah ada dimana-mana.
9. Ta'zir (hukuman)
Pesantren dimanapun memiliki peraturan. Jika ada santri yang melanggar, ia akan dihukum sesuai bobot pelanggarannya. Ada yang diceburkan ke kolam atau sunga, dicukur gundul atau dipajang di depan pesantren dengan mengalungkan papan bertuliskan kesalahannya. Ketika terjadi ta'ziran ini, biasanya semua santri menonton dan menyoraki.
Ini pelajaran sekaligus tes mental dan melatih tanggung jawab. bukan seperti zaman sekarang yg tterlalu memanjakan anak. dsana tidak ada rasa sakit hati, karena memang sebagai pelatihan mental.
10. Berebut mencium tangan kiai
Pesantren salaf mengajarkan santri untuk memuliakan ilmu dan ahlinya. Salah satu bentuk memuliakan tersebut adalah bersalaman dan mencium tangan kiai. Ini terjadi di semua pesantren-pesantren salaf,
Selain itu, bersalaman dan mencium tangan kiai adalah sebuah upaya ngalap berkah agar mendapat ridla dari sang kiai.
11. Tirakat
Terakhir dalam tulisan ini, adalah tirakat. Para santri biasanya meminta ijazah kepada kiai akan amalan-amalan tertentu seperti: ngrowot (tidak makan nasi), puasa, shalat jamaah,manaqib,mujahadah, dalalil dll.
Amalan tersebut merupakan metode salafiyyah yang menjadi perekat masuknya ilmu ke hati. Jadi, jangan heran kalau ada santri yang makannya nasi aking (oyek, thiwul) karena itu ia sedang menjalankan misi spiritual. Bahkan, di pesantren tertentu, banyak santri yang mengamalkan ilmu kanuragan sehingga tak mempan bacok.
Demikianlah 11 fakta menarik tentang santri di pesantren salaf
Semoga, ke depan para santri terus dapat berkiprah membangun masyarakat, negara dan bangsa.

Related Posts:

0 Response to "SERBA SERBI & KEUNIKAN SANTRI SALAF"