Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Dan Model Pembelajaran
Strategi atau teknik, metode
dan pendekatan merupakan tiga hal yang berbeda meskipun penggunaannya sering
bersama-sama dijumpai dalam pembelajaran. Pendekatan merupakan teori atau
asumsi. Metode adalah pengembangan yang lebih konkret dari teori tersebut, berupa
prosedur-prosedur berdasarkan teori tersebut di dalam berbagai bentuk kegiatan
kelas. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi
antara individu dan lingkungan. Proses, dalam hal ini, merupakan urutan
kegiatan yang berlangsung secara berkesinambungan, bertahap, bergilir,
berkeseimbangan, dan terpadu, yang secara keseluruhan mewarnai dan memberikan
karakteristik terhadap belajar mengajar itu.
Berkesinambungan berarti
kegiatan instruksional itu berlangsung terus-menerus, yang sesungguhnya tidak
pernah berhenti pada satu titik akhir kendatipun tujuan terminal atau tujuan
akhir dinyatakan telah tercapai. Bertahap artinya pembelajaran dilaksanakan tahap
demi tahap atau langkah demi langkah mengikuti struktur dan prosedur tertentu.
Berkeseimbangan artinya terdapat keseimbangan harmonis antara berbagai aspek
atau unsur yang dirancang dalam komponen-komponen tujuan instruksional, materi
pelajaran, metode kegiatan belajar mengajar, media dan sumber, serta prosedur
penilaian dan tindak lanjut. Terpadu berarti terjadi saling mempengaruhi,
berhubungan, bergantung, saling terkait, dan saling menjalin satu dengan yang
lain, baik dalam perencanaan, penyampaian, dan praktik maupun dalam kegiatan
belajar di dalam kelas dan diluar kelas, antara sekolah dan masyarakat serta
antara guru dan para siswa. (Oemar Hamalik, 2003 : 4)
Untuk memaksimalkan proses
belajar mengajar tersebut tentunya seorang guru seyogyanya harus mengetahui dan
menguasai beberapa stategi serta pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan diulas mengenai
beberapa pendekatan dalam proses belajar mengajar mengajar yang harus
dimengerti oleh seorang guru.
Dalam proses pembelajaran
dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali
orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1)
pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran;
(4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Dari pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1) Mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang
harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2) Mempertimbangkan dan memilih jalan
pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3) Mempertimbangkan dan menetapkan
langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan
sasaran.
4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok
ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan
menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam
konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
a) Menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi
peserta didik.
b) Mempertimbangkan dan memilih sistem
pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
c) Mempertimbangkan dan menetapkan
langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
d) Menetapkan norma-norma dan batas minimum
ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara
itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip
pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery
learning dan (2) group-individual learning (Rowntree
dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya,
strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan
strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya
masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode
pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of
operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in
achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2)
demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman
lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan
sebagainya.
Selanjutnya metode
pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian,
teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah
pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.
Sementara taktik pembelajaran
merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran
tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik
yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang
tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor,
tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau
kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe
kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).
Apabila antara pendekatan,
strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi
satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model
pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin
Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu:
(1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model
personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian,
seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan
strategi pembelajaran.
Di luar istilah-istilah
tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran.
Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum
aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada
cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah
ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan
rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah
yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya),
masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan
desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan
dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah
konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai
dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan
uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,
seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai
dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi
pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru
saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang
kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun
penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya.
Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar
pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran
sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara
kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,
sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada
gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan,
yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
Daftar
Pustaka:
James M.Cooper (Ed) (1990 ).
Classroom teaching skills. Toronto: D.C. Health and Company.
Linda Darling H dan Bransfortd J ( Ed ) ( 2005 ). Preparing
teachers for a changingWorldSan Francisco: John Wiley & Sons
Miller, J.P dan Seller, W., (1985). Curriculum Perpective and
Practices, New York, Logman, Inc.
Ozmon
H A dan Craver S M ( 1990 ). Philosophical Foundations od Education. Toronto: Merrill Publishing Company.
Silberman
, M L, ( 2006 ). Active Learning ( terjemahan), Boston, Allyn and Bacon.
Emzir
(2008), Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta :
Rajawali Press.
Chauhan,S.S., (1979) Innovation
in Teaching and Learning Process. New Delhi : Vikas Publishing House
PVT.LTD.
Cohen,
Louis and Lawrence Manion (1994), Research Methods in Education, Forth
edition, Canada : Rotledge.
Dahar, Ratna Wilis, (1996). Teori-teori Belajar, Jakarta :
Erlangga.
Deporter,
Bobbi et. Al. (1999 ). Quantum teaching. Boston Allyn and Bacon.
Fenstermacher,
Gary D (1086), Philosophy of Research on Teaching, in Handbook of
Research on Teaching, Third Edition, ed. Merlin C. Witrock, Canada :
Mcmillan Publishing.
Gall,
Meredith D, at. All, Educational Research an Introduction, seventh edition,
Boston : Pearson Education. Inc
Hermawan,
Asep Hery, dkk 2008), Teori Mengajar dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, ed.
Muhammad Ali dkk, Bandung : Pedagodiana Press.
Hellmut R.L dan David N. E ( 2006 ). Models, Strategies, and
Methods for effective Teaching. Bostom: Pearson Education, Inc
Herbert J. Klausmeier ( 1980 ). Learning and Teaching Concepts. New
York: Academic Press, Inc.
Joyce, Bruce, Marsha Weil, and Beverly Showers (1992). Models of
teaching. Boston: Allyn and Bacon
McNeil,
J.D. (1985). Curriculum: A Comprehensive Introduction. Boston: Little,
Brown and Company.
Lapp, Diane, at all (1975), Teaching and Learning :
Philosophical, Psychological, Cultural Application, Newyork : Mcmillan
Publishing. Co. inc.
Sanjaya,
Wina (2008), Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Alpabeta.
Sukmadinata, Nana Sy (1997), Pengembangan Kurikulum, Teori dan praktik. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
________________ (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Arends, Richard II. (2004). Learning to Teach. New York: Mc Graw
Hill.
Budiningsih, (2005), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta,
Reneka Cipta.
Darajat, Zakiah. (1995), Metode Khusus Pengajaran Agama Islam,
Cet. II. Jakarta : Sinar Grafika Offset.
Dahlan.
(1984), Model-Model Mengajar Beberapa
Alternatif Interaksi Belajar Mengajar). Bandung : Diponegoro.
0 Response to "Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Dan Model Pembelajaran (makalah lengkap)"
Post a Comment